AWaSI Jambi Sindir Lambatnya Penanganan Kasus Korupsi dengan Humor Tajam

Peristiwa109 Dilihat

Jambi||jatenggayengnews.com – Aksi “Piknik di KEJATI” yang digelar Aliansi Wartawan Siber Indonesia (AWaSI) Jambi menjadi pengingat keras namun kreatif terhadap pentingnya kecepatan dalam penegakan hukum. Pada Kamis, 16 Januari 2025, para wartawan memilih cara unik untuk menyuarakan kritik terhadap lambatnya penanganan dugaan korupsi proyek “Kajian Kembar” di Dinas PUPR Kota Jambi. Dengan membakar ayam dan ikan di halaman kantor Kejaksaan Tinggi Jambi, aksi ini menarik perhatian sekaligus menyampaikan pesan mendalam.


Ketua AWaSI Jambi, Erfan Indriyawan, dalam orasinya, secara jenaka mengungkapkan bahwa laporan mereka yang sudah diajukan dua kali belum menunjukkan perkembangan berarti. “Daripada menunggu tanpa kepastian, lebih baik kami piknik sambil makan ayam bakar di sini. Setidaknya kami kenyang meski keadilan masih lapar,” ujarnya dengan nada sarkastis.


Sekretaris Jenderal AWaSI, Andrew Sihite, menambahkan bahwa respons dari Kejaksaan terasa seperti “lembaga yang sedang liburan panjang.” Ia bahkan bercanda bahwa mungkin laporan akan lebih diperhatikan jika disertai embel-embel undangan makan bersama.

BACA JUGA  3 Bocah Di Karangrayung Tenggelam, Saat Berenang di Embung, 1 Orang Meninggal


Sorotan utama dalam aksi ini adalah orasi Andy, salah satu anggota AWaSI, yang dengan lantang menyindir, “Laporan kami sudah lengkap, bukti ada, saksi siap. Tapi kok tindakannya lambat seperti menunggu ayam matang di atas panggangan? Ini korupsi, bukan daftar menu barbeque!” Ucapannya menjadi puncak aksi yang memancing tawa sekaligus menyentil kinerja Kejaksaan.

BACA JUGA  Satgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad Bersihkan Masjid di Perbatasan


Meskipun dibalut humor, pesan di balik aksi ini sangat serius. Dugaan korupsi proyek “Kajian Kembar” melibatkan praktik pinjam bendera dan manipulasi data BWSS, yang berpotensi menyebabkan kerugian besar bagi negara. Namun, hingga kini, penanganan kasus ini masih terkesan stagnan. Aksi ini juga dimeriahkan dengan spanduk-spanduk sindiran seperti, “Barbeque Cepat, Hukum Lambat” dan “KEJATI: Keadilan yang Terlalu Nyaman.”


Aksi ditutup dengan pernyataan Erfan yang kembali menegaskan komitmen mereka untuk terus mendesak keadilan. “Jika minggu depan belum ada langkah konkret, kami akan undang semua tukang sate di Jambi untuk demo berikutnya. Biar jaksa ingat bahwa tugas mereka bukan santai, tapi menegakkan keadilan!”

BACA JUGA  Gempa 4,6 MG Guncang Tiga Kecamatan di Kabupaten Batang, Inilah yang Terdampak


AWaSI Jambi melalui aksi ini berharap Kejaksaan segera menunjukkan keberpihakan pada rakyat dan mempercepat penanganan laporan dugaan korupsi. Humor dalam aksi ini menjadi alat yang efektif untuk menarik perhatian, namun pesan intinya tetap serius: masyarakat menginginkan keadilan yang cepat, tegas, dan nyata.