
foto: Desa Morosari
Demak||jatenggayengmews.com- Banjir rob kembali menggenangi sejumlah wilayah di Kecamatan Sayung, khususnya Pondok Raden Patah Sriwulan dan Desa Morosari. Kejadian ini bukanlah yang pertama kalinya, mengingat sejak tahun 1998, air rob telah menjadi masalah tahunan yang mengganggu aktivitas masyarakat setempat. Pada Jumat, 17 Januari 2025, luapan air rob bahkan meluap hingga mencapai jalan raya Pantura KM 8, mulai dari Polsek Sayung hingga Desa Sriwulan.
Air rob yang menggenangi jalan dan membuat pengguna jalan harus bergerak perlahan. Tidak sedikit kendaraan, termasuk sepeda motor dari luar dan dalam kota, yang mogok akibat terendam air dengan ketinggian mencapai 40 cm.
Kepala Desa Sriwulan, Eko Widodo, mengungkapkan bahwa luapan air rob yang terjadi pada tahun 2024 hingga 2025 ini merupakan peristiwa yang sudah berulang kali. Ia juga menyampaikan bahwa pihaknya telah mengajukan surat kepada pengelola proyek pekerjaan disposal Morosari Genuk pada 23 Desember 2024. Surat tersebut terkait upaya penanggulangan dampak banjir rob di wilayah tersebut.

Eko Widodo menjelaskan bahwa balasan dari pengelola pekerjaan disposal yang berfokus pada pengembangan tol di Sriwulan sudah diterima. “Kami terus bekerja sama dengan pengelola proyek ini untuk mengatasi masalah rob yang terjadi di wilayah kami,” tutur Eko Widodo, yang berharap adanya solusi jangka panjang untuk mengurangi dampak banjir rob.
Pihak Desa Sriwulan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menangani masalah ini, sementara warga berharap agar perhatian dari pemerintah pusat maupun daerah semakin intens agar kondisi ini bisa teratasi dengan baik.