Demak||jatenggayengnews.com – Dalam kurun waktu semalam hingga Selasa pagi (21/01/2025), luapan air dari Sungai Cabean dan Sungai Tuntang memicu bencana serius di Kabupaten Demak. Dua tanggul di wilayah tersebut dilaporkan jebol, menyebabkan banjir yang meluas dan berdampak pada ribuan warga.
Kejadian pertama berlangsung pada Senin malam (20/01/2025) pukul 23.05 WIB, ketika tanggul Sungai Cabean di Desa Tlogoweru mengalami kerusakan parah dengan panjang jebol mencapai 20 meter. Selang beberapa jam kemudian, tanggul Sungai Tuntang di Desa Kebonagung menyusul jebol pada Selasa pagi, menambah kerusakan dengan panjang 15 meter.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak melaporkan data sementara hingga pukul 11.00 WIB, menunjukkan dampak signifikan dari banjir ini. Sebanyak 1.420 jiwa dan 703 rumah di tiga desa, yaitu Desa Tlogoweru, Bogosari, dan Kebonagung, telah terendam air. Warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman, sementara petugas darurat terus melakukan evakuasi dan pendataan kerugian.
Selain menggenangi pemukiman warga, banjir juga mengancam lahan pertanian di sekitar wilayah terdampak, yang menjadi sumber penghidupan utama bagi sebagian besar masyarakat. Jalan-jalan di beberapa titik desa tersebut tidak dapat dilalui karena genangan air yang cukup tinggi.
Saat ini, upaya tanggap darurat tengah dikerahkan oleh BPBD, TNI, Polri, serta relawan. Mereka bahu-membahu mengevakuasi warga, mendistribusikan bantuan logistik, dan melakukan perbaikan darurat untuk menahan kerusakan lebih lanjut di lokasi tanggul yang jebol.
“Fokus kami saat ini adalah menyelamatkan warga yang terdampak dan memastikan kebutuhan dasar mereka, seperti makanan dan tempat tinggal sementara, dapat terpenuhi,” ujar salah satu petugas BPBD yang berada di lokasi.
Pemerintah Kabupaten Demak juga telah mengerahkan tim ahli untuk menilai tingkat kerusakan tanggul dan merencanakan perbaikan sesegera mungkin. Sementara itu, warga dihimbau untuk tetap waspada mengingat potensi hujan lebat yang dapat memperparah kondisi banjir.
Bencana ini menjadi pengingat pentingnya perawatan infrastruktur tanggul dan mitigasi bencana yang lebih baik untuk melindungi masyarakat dari ancaman banjir di masa mendatang.