Evakuasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ibu di Kecamatan Tabaru Jadi Prioritas

Peristiwa61 Dilihat

Tim Satgas Penanggulangan Bencana (Satgas PB).

Maluku||jatenggayengnews.com – Tim Satgas Penanggulangan Bencana (Satgas PB) Erupsi Gunung Ibu memprioritaskan evakuasi warga di Kecamatan Tabaru, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara. Langkah ini sesuai dengan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk mengosongkan area dengan radius sektoral 6 km di arah utara bukaan kawah Gunung Ibu.


Sebanyak enam desa terdampak di Kecamatan Tabaru, yaitu Desa Sangaji Nyeku, Soasangaji, Tuguis, Togoreba Sungi, Borona, dan Todoke. Berdasarkan data desa, total 2.959 jiwa dari 838 kepala keluarga (KK) harus mengungsi sementara. Hingga Jumat (17/1), 226 warga telah dievakuasi ke dua titik pengungsian, yaitu Gereja Desa Tongute yang menampung 208 jiwa, dan Balai Desa Tongute yang menampung 18 jiwa. Jumlah pengungsi meningkat 85 jiwa dibandingkan hari sebelumnya.

BACA JUGA  Tragedi Jalan Berlubang Picu Seruan Keselamatan Satlantas Polrestabes Semarang


Satgas PB menargetkan seluruh evakuasi warga terdampak selesai pada Minggu (19/1). Proses evakuasi melibatkan personel TNI-Polri dan pemerintah daerah untuk memastikan kelancaran teknis di lapangan.
Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat meminta 10 sekolah di wilayah rawan bencana untuk menghentikan kegiatan belajar mengajar sementara. Dinas Pendidikan berencana memindahkan proses pembelajaran ke lokasi yang lebih aman.
Menurut catatan Pos Pemantauan Gunung Api (PGA) Ibu hingga 17 Januari 2025, aktivitas vulkanik Gunung Ibu sangat tinggi, dengan total 8.418 gempa vulkanik dangkal, 2.024 gempa hembusan, 968 kali gempa letusan, serta beberapa jenis gempa lainnya. Pada pengamatan 18 Januari 2025 pukul 6.00 WIT, terlihat asap kawah berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang, mencapai ketinggian 100-200 meter. Selain itu, terjadi 28 letusan dengan tinggi 300-700 meter, disertai asap berwarna putih hingga kelabu.

BACA JUGA  Gegara Rebutan Saat Nyanyi, Seorang LC Dianiaya


Pemerintah bersama BNPB terus memantau situasi di Gunung Ibu untuk memastikan keselamatan warga dan meminimalkan dampak bencana.