Tangerang||jatenggayengnews.com – Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Atmajaya Jakarta yang diinisiasi oleh Barhum, Wakil Ketua DPRD Provinsi Banten, mendapatkan apresiasi tinggi dari masyarakat. Sayangnya, pelaksanaan program yang mulia ini diduga tercoreng oleh praktik pemotongan anggaran oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Sebanyak 32 mahasiswa yang menjalankan KKN di Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, dilaporkan mengalami pemotongan anggaran. Dana sebesar Rp250 ribu per mahasiswa, yang disediakan untuk kebutuhan program, diduga dipotong sebesar Rp50 ribu per mahasiswa melalui warga yang menampung mereka. Selain itu, tambahan Rp30 ribu per mahasiswa diduga dipotong dengan dalih untuk ongkos ojek.
Warga yang menampung mahasiswa KKN merasa bingung dengan mekanisme ini. “Seharusnya potongan itu dilakukan sebelum dana sampai kepada kami, bukan dengan meminta kembali dana yang sudah diberikan,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Warga lain turut mengeluhkan hal ini dan meminta institusi terkait mengambil tindakan tegas terhadap dugaan pungutan liar yang mencederai semangat program KKN.
Saat dikonfirmasi, Junaedi alias Payung, yang disebut sebagai pihak yang mengetahui kegiatan ini, menyatakan bahwa program KKN ini merupakan inisiatif dari Barhum. Namun, Junaedi mengaku tidak mengetahui terkait informasi dugaan pemotongan dana tersebut.
Sayangnya, hingga berita ini diturunkan, Barhum belum memberikan tanggapan atas konfirmasi yang dikirimkan melalui pesan WhatsApp.
Berikut adalah beberapa nama warga Desa Tanjung Pasir yang menjadi tuan rumah mahasiswa KKN Universitas Atmajaya: Aya, Eroh, Ica, Ratini, Unus, Jani, Amah, Nesah, Peot, Endung, dan lainnya.
Diharapkan pihak berwenang dapat segera menyelidiki dugaan pemotongan anggaran ini demi menjaga integritas program KKN serta kepercayaan masyarakat terhadap inisiatif pemerintah daerah dan institusi pendidikan.