SEMARANG || jatenggayengnews.com – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengungkapkan bahwa ada investor swasta yang berminat membangun Jalan Tol Semarang Harbour. Tol ini direncanakan sebagai perpanjangan dari Tol Semarang-Demak dan didesain untuk terkoneksi dengan Tanggul Laut Raksasa (Giant Sea Wall/GSW).
Menurut Direktur Jalan Bebas Hambatan Ditjen Bina Marga Kementerian PU, Wilan Oktavian, proyek ini merupakan inisiatif badan usaha. Ia menyebut bahwa Jalan Tol Semarang Harbour bertujuan untuk melindungi Kota Semarang dengan kombinasi tanggul laut dan jalan tol yang tersambung ke jalur pantura. Namun, Wilan belum bisa memastikan apakah tol ini akan menjadi bagian dari proyek GSW.
Usulan pembangunan jalan tol ini datang dari PT Sumber Mitra Jaya dengan panjang sekitar 20,16 km dan estimasi investasi mencapai Rp 13,3 triliun. Saat ini, proyek masih dalam tahap pembaruan kriteria kesiapan serta penyusunan studi kelayakan (FS).
Berdasarkan data Kementerian PU, inisiasi proyek ini telah dimulai sejak pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Dokumen pra-FS telah diusulkan sejak Juni 2018, sementara perjanjian KPBU baru ditandatangani pada September 2024, dan Financial Close (FC) diproyeksikan selesai pada Maret 2025.
Tol Semarang Harbour nantinya akan dimulai dari JC Kaliwungu, Kabupaten Kendal, yang terhubung dengan Tol Semarang-Batang, dan berakhir di JC Kaligawe, yang menjadi titik pertemuan dengan Tol Semarang-Demak. Proyek ini diprakarsai oleh konsorsium PT Sumber Mitra Jaya dan PT Waskita Toll Road, dengan total investasi Rp 13,35 triliun dan biaya konstruksi sebesar Rp 8,33 triliun.