YOGYAKARTA || jatenggayengnews.com – Ajang Jogja International Furniture and Craft Fair Indonesia (Jiffina) ke-9 kembali digelar di Jogja Expo Center (JEC) mulai Sabtu hingga Selasa (08-11/03). Mengusung tema “It’s Now & Forever the Eco Lifestyle Products Improving the Global Market”, Jiffina 2025 menjadi lebih dari sekadar pameran industri furnitur dan kerajinan, namun juga sebuah momentum strategis dalam memperkuat daya saing Indonesia di pasar global.
Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Beny Suharsono, yang mewakili Gubernur DIY, dalam sambutannya mengatakan bahwa Jiffina telah berkembang menjadi salah satu ajang terkemuka bagi industri furnitur dan kerajinan nasional. Acara ini mempertemukan produsen lokal dengan pembeli dari berbagai negara, membuka peluang bagi produk-produk Indonesia untuk menembus pasar internasional.
“Jiffina bukan hanya tentang angka transaksi, tetapi juga menjadi bukti bahwa kreativitas anak bangsa memiliki daya tarik yang besar, bersanding dengan merek-merek global, dan membawa identitas budaya Indonesia ke panggung internasional,” ujar Beny. Ia juga menegaskan keyakinannya bahwa Jiffina 2025 akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi, ekspor, dan penguatan industri kreatif nasional.
Selain pameran, program factory visit yang menjadi rangkaian Jiffina 2025 semakin memperkuat nilai tambah acara ini. Program ini mengajak pembeli untuk langsung melihat proses produksi, memahami filosofi di balik setiap karya, serta menjalin kemitraan jangka panjang yang saling menguntungkan.
Namun, Beny juga mengingatkan bahwa dunia industri terus berubah dan persaingan semakin ketat. Ekspektasi pasar pun semakin tinggi, menuntut inovasi dan kualitas yang lebih. Meskipun begitu, ia tetap optimis bahwa Jiffina 2025 akan menjadi platform yang mendorong kemajuan industri furnitur dan kerajinan Indonesia, memperkuat daya saing nasional di pasar global.
Jiffina 2025 diharapkan dapat menjadi ajang yang memperkenalkan kekayaan desain dan inovasi produk Indonesia, yang tidak hanya mengedepankan aspek estetika, tetapi juga keberlanjutan dan ramah lingkungan sesuai dengan tema besar tahun ini.
