BANTUL || jatenggayengnews.com – Pemerintah Daerah (Pemda) DIY melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY mencanangkan kolaborasi pengelolaan sampah dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025 tingkat DIY. Acara yang digelar di Intermediate Treatment Facility (ITF) Bawuran, Pleret, Bantul, pada Selasa (11/3) ini sekaligus menandai kesiapan fasilitas tersebut untuk memasuki tahap uji coba sebelum beroperasi penuh pada April 2025.
ITF Bawuran merupakan fasilitas pengelolaan sampah terpadu yang dibangun dalam kurun waktu satu tahun dengan kapasitas pengolahan 50 ton sampah residu per hari. Kehadiran ITF ini diharapkan menjadi salah satu solusi dalam mengatasi permasalahan pengelolaan sampah di DIY, terutama dalam mengurangi beban Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) yang selama ini menjadi titik akhir pembuangan sampah.
Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Beny Suharsono, dalam sambutannya yang mewakili Gubernur DIY, menekankan perlunya perubahan paradigma dalam pengelolaan sampah. “Selama ini kita masih terjebak dalam pola kumpul-angkut-buang, yang menyebabkan TPA cepat penuh dan berdampak buruk bagi lingkungan. Sudah saatnya kita beralih ke pola sirkular yang lebih cerdas dan berkelanjutan,” ujar Beny.
Lebih lanjut, Beny menyatakan bahwa pencanangan ini merupakan langkah besar dalam penerapan sistem desentralisasi pengelolaan sampah di seluruh kabupaten dan kota di DIY. Ia menegaskan bahwa keberhasilan pengelolaan sampah tidak bisa hanya bergantung pada pemerintah, tetapi harus melibatkan seluruh elemen masyarakat secara aktif.
“Kita semua harus berkolaborasi—mulai dari akademisi, aktivis lingkungan, komunitas peduli lingkungan, pelaku usaha kreatif, hingga masyarakat luas. Kita harus menjadikan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) sebagai gaya hidup modern yang berkelanjutan,” tambahnya.
Beny juga menegaskan bahwa uji coba ITF Bawuran adalah bagian dari komitmen Pemda DIY dalam menangani permasalahan sampah secara lebih terstruktur. Ia berharap, sebelum masuk ke fasilitas ini, sampah sudah melalui proses pemilahan sehingga dapat langsung diproses secara optimal sesuai dengan jenisnya.
Dengan adanya ITF Bawuran dan semangat kolaborasi dalam pengelolaan sampah, Pemda DIY optimistis dapat menciptakan sistem yang lebih efektif, mengurangi beban TPA, serta menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi masyarakat.