Pemkab Sragen Dukung Program Sekolah Rakyat untuk Atasi Putus Sekolah

SRAGEN || jatenggayengnews.com – Pemerintah Kabupaten Sragen memberikan dukungan penuh terhadap program Sekolah Rakyat yang digagas oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Program ini dianggap sebagai solusi untuk mengatasi masalah putus sekolah yang masih sering terjadi di berbagai daerah.

Bupati Sragen, Sigit Pamungkas, menyatakan komitmennya dalam mendukung program tersebut. “Kami mendukung penuh program Sekolah Rakyat ini karena ini adalah program yang positif untuk masyarakat, dan sejalan dengan program prioritas kami dalam mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Sragen,” ujar Bupati Sigit dalam acara Safari Ramadan sesi Dzuhur Keliling di Desa Bagor, Kecamatan Miri, Kamis (13/3/2025).

Program Sekolah Rakyat diharapkan dapat memutus rantai kemiskinan di Sragen melalui pendidikan, mengingat angka kemiskinan di kabupaten ini masih mencapai 12,41%.

BACA JUGA  Polda Jateng Tindak Puluhan Ribu Kendaraan Modifikasi Dengan Knalpot Brong

Bupati Sigit juga mengungkapkan bahwa dirinya, bersama sejumlah kepala daerah lainnya, telah mengikuti rapat dengan Menteri Sosial untuk menentukan lokasi sekolah. Para bupati dan wali kota juga menawarkan aset pemerintah yang bisa digunakan atau direnovasi untuk fasilitas pendidikan tersebut.

BACA JUGA  Rakor Ops Ketupat, Kapolri Persiapkan Mudik 2024 Aman-Lancar

Sekolah Rakyat nantinya akan dibangun dengan tiga pendekatan: memanfaatkan bangunan yang sudah ada, merenovasi aset lama, atau membangun dari awal di lahan seluas 5 hingga 10 hektare. Semua biaya pendidikan di Sekolah Rakyat akan ditanggung sepenuhnya oleh negara.

“Nantinya, Sekolah Rakyat ini akan khusus untuk anak-anak berprestasi dari keluarga kurang mampu, dan rencananya mereka akan di asramakan. Pembiayaan akan sepenuhnya gratis, termasuk seragam, alat-alat sekolah, dan kebutuhan lainnya,” jelas Bupati Sigit.

BACA JUGA  Bambang Soesatyo Dorong Atlet Tarung Derajat Maksimalkan Persiapan untuk POPNAS dan POMNAS 2025

Sekolah ini akan menerapkan sistem boarding school dengan pembinaan selama 24 jam dalam lingkungan yang mendukung. Kurikulumnya akan menggabungkan standar nasional dan internasional, dengan penekanan pada pendidikan karakter, kepemimpinan, dan bela negara.

“Mohon doanya agar Pemkab Sragen juga bisa mengajukan dan semoga diterima,” tambahnya.