MANADO || jatenggayengnews.com – Penyalahgunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, terutama jenis solar, seakan tidak ada habisnya. Meskipun beberapa pelaku penimbunan BBM bersubsidi telah diamankan oleh Aparat Penegak Hukum (APH), praktik ilegal ini tetap terjadi. Salah satu lokasi yang diduga menjadi tempat penimbunan solar ilegal ditemukan di Kelurahan Malendeng, Kecamatan Paal II, Kota Manado pada Selasa, 25 Maret 2025.
Menurut informasi yang diperoleh dari hasil pantauan media, sebuah gudang yang dicurigai menjadi tempat penimbunan BBM jenis solar tersebut diketahui milik seorang oknum mafia BBM berinisial M, yang dikenal dengan nama Marvil. Saat media melakukan investigasi lebih lanjut, ditemukan sebuah kendaraan dump truck sedang melakukan bongkar muat BBM jenis solar yang diduga berasal dari beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di Kota Manado.
Kapolsek Tikala, AKP Djemi Worang, saat dikonfirmasi oleh awak media, menyatakan bahwa pihaknya segera akan menindaklanjuti informasi tersebut dengan menurunkan sejumlah personel Polsek Tikala ke lokasi yang dimaksud. “Terima kasih atas informasinya, saya sudah perintahkan anggota saya untuk turun langsung ke lokasi tersebut. Anggota yang turun ke lokasi adalah Kanit Reskrim, Kanit Provos, dan Kanit Binmas,” ujar Worang.
Beberapa waktu kemudian, media kembali mengonfirmasi Kapolsek mengenai perkembangan situasi di lokasi gudang yang diduga digunakan untuk menimbun solar. Mengingat jarak lokasi gudang yang tidak jauh dari Kantor Polsek Tikala, Kapolsek Worang mengungkapkan bahwa anggota Polsek sudah berhasil memasang Police Line di sekitar tempat penimbunan BBM tersebut. “Gudang tersebut sudah dipasang Police Line oleh anggota saya, silakan awak media mengeceknya agar tidak ada dusta di antara kita,” tegasnya.
Salah satu warga yang tinggal tidak jauh dari lokasi gudang tersebut memberikan apresiasi terhadap respons cepat Polsek Tikala. “Kami merasa bangga karena Kapolsek Tikala saat ini sangat merespons laporan masyarakat. Tindakan-tindakan seperti ini yang kami butuhkan saat ini untuk melindungi dan mengayomi masyarakat,” ujar warga yang memilih untuk tidak disebutkan namanya.
