Ribuan Umat Hindu Banyuwangi Gelar Pawai Ogoh-Ogoh Sambut Hari Raya Nyepi

BANYUWANGI || jatenggayengnews.com – Ribuan umat Hindu di Banyuwangi merayakan datangnya Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947 dengan menggelar pawai budaya pada Sabtu (22/03/2035). Acara ini berlangsung meriah di sekitar Ruang Terbuka Hijau (RTH) Karetan, Kecamatan Purwoharjo, dengan menampilkan puluhan Ogoh-ogoh beragam bentuk dan ukuran.

Patung Ogoh-ogoh yang melambangkan Bhuta Kala atau energi negatif dalam diri manusia dan alam semesta ini diarak oleh para pemuda Hindu (yowana) dari berbagai Sekaa Teruna Teruni (STT) di Banyuwangi. Kreasi patung tersebut dibuat sendiri oleh mereka, mulai dari sosok raksasa menyeramkan hingga figur mitologis lainnya. Suasana semakin semarak dengan iringan gamelan Bali yang terus bertalu-talu.

Pawai budaya ini menarik perhatian masyarakat Banyuwangi dari berbagai latar belakang, yang memadati rute pawai untuk menyaksikan kemeriahan acara. Wakil Bupati Banyuwangi, Mujiono, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, mengapresiasi pawai Ogoh-ogoh sebagai bagian dari kekayaan budaya dan simbol toleransi antarumat beragama di Banyuwangi.

BACA JUGA  Jelang Arus Balik 2024: Pastikan Kondisi Kendaraan dan Fisik Dalam Keadaan Baik

“Pawai ini bukan sekadar atraksi budaya, tetapi juga wujud nyata dari harmoni dan kebinekaan yang harus terus kita jaga bersama,” ujar Mujiono. Ia juga menambahkan bahwa meskipun berlangsung di bulan Ramadan, pawai tetap berjalan dengan lancar, mencerminkan kuatnya sikap saling menghormati antarumat beragama di Banyuwangi.

BACA JUGA  Ketarunaan SMK Binawiyata, Kukuhkan Kedisiplinan Sebagai Pondasi dan Kendali Diri

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Banyuwangi, Sardiyanto, mengungkapkan bahwa sekitar 3.000 umat Hindu dari Kecamatan Purwoharjo, Bangorejo, serta Kampung Bali di Patoman turut berpartisipasi dalam pawai ini. Ia menjelaskan bahwa pawai Ogoh-ogoh merupakan bagian dari upacara Tawur Kesanga, di mana patung-patung tersebut nantinya akan dibakar sebagai simbol penyucian diri dan alam sebelum memasuki Hari Raya Nyepi.

BACA JUGA  Curi Uang Majikan Hingga Puluhan Juta Rupiah, Asisten Rumah Tangga di Pekalongan Ditangkap Polisi

Setelah pawai, umat Hindu akan melanjutkan persiapan menuju Hari Suci Nyepi pada Senin, 29 Maret 2025, dengan melaksanakan Catur Brata Penyepian, yaitu Amati Geni (tidak menyalakan api/cahaya), Amati Karya (tidak bekerja), Amati Lelungan (tidak bepergian), dan Amati Lelanguan (tidak bersenang-senang).