Bupati Grobogan Dorong Pelestarian Budaya Lewat Pagelaran Kridhaning Dhuwung

Bupati Grobogan Dorong Pelestarian Budaya Lewat Pagelaran Kridhaning Dhuwung. (Foto:ist)

GROBOGAN || jatenggayengnews.com – Bupati Grobogan Setyo Hadi menegaskan komitmennya dalam melestarikan budaya lokal melalui penyelenggaraan Pagelaran Kridhaning Dhuwung Grobogan Bumi Pepali, yang menjadi bagian dari perayaan Hari Jadi ke-299 Kabupaten Grobogan. Acara ini digelar selama tiga hari, mulai Jumat (11/4/2025) hingga Minggu (13/4/2025), di Gedung Serbaguna Dewi Sri Purwodadi, dengan menghadirkan ribuan bilah keris dari berbagai penjuru Nusantara.

Dalam sambutannya, Bupati Setyo Hadi menyampaikan bahwa pameran ini bukan hanya menjadi wadah untuk memamerkan keris sebagai benda pusaka, tetapi juga sebagai media edukatif untuk mengenalkan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal kepada generasi muda. Di tengah arus modernisasi, pusaka tradisional seperti keris dinilai penting dalam memperkuat identitas dan filosofi hidup masyarakat.

BACA JUGA  Awali Tahun 2024, Ketum PPWI Silahturahmi ke Dangrup-1 Kopassus

Pagelaran ini diikuti oleh lebih dari 125 peserta yang memamerkan koleksi keris dari berbagai zaman, mulai dari Kerajaan Singosari hingga Medang Kemulan. Pameran terbagi menjadi dua sesi, yakni koleksi dari komunitas lokal Grobogan dan dari luar daerah seperti Jakarta, Madura, Lombok, hingga Palembang. Tidak hanya keris, beragam batu akik dan aksesori tosan aji juga turut ditampilkan.

BACA JUGA  Lambannya Respons Kepolisian, Beginilah Ungkap Satreskrim Polresta Magelang Saat Kasus Penemuan Jenazah

Keterlibatan aparatur sipil negara (ASN) dalam kegiatan ini turut memperkuat makna acara. Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Grobogan, Drs. Kurnia Saniadi, M.Si., bahkan turut memamerkan koleksi pusaka pribadinya. Sementara Sekda Anang Armunanto menunjukkan dukungannya terhadap produk lokal dengan membeli cincin batu King Safir dari pelaku UMKM.

Melalui sinergi antara pemerintah, ASN, dan komunitas budaya seperti Oemah Keris Grobogan serta Senapati Nusantara, Bupati Setyo Hadi berharap bahwa pelestarian budaya tidak berhenti sebagai kenangan masa lalu, melainkan terus hidup dan berkembang dalam kesadaran generasi kini dan mendatang.