BANYUWANGI || jatenggayengnews.com – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi tetap menempatkan pembangunan infrastruktur sebagai prioritas utama meskipun berada dalam kondisi efisiensi anggaran. Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyampaikan bahwa pada tahun 2025 ini, pemkab menargetkan pembangunan dan perbaikan jalan sepanjang 700 kilometer serta pembangunan dan rehabilitasi 23 jembatan di berbagai wilayah.
“Pembangunan jalan dan jembatan tetap berjalan, tentu dengan mempertimbangkan skala prioritas,” ujar Bupati Ipuk saat melakukan peninjauan ke jembatan penghubung Kecamatan Glenmore dan Tegalsari pada Senin (14/04/2025).
Menurutnya, proyek ini merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah dalam memberikan akses infrastruktur yang layak kepada masyarakat. Namun, mengingat keterbatasan anggaran yang juga harus dialokasikan untuk sektor penting lain seperti pendidikan, kesehatan, dan pertanian, pembangunan akan dilakukan secara bertahap.
“Kami menyadari belum semua ruas jalan bisa langsung ditangani. Kami mohon maaf atas hal itu, tetapi pemkab sudah mengantongi data prioritas mana yang harus segera dibangun. Jadi mohon kesabaran warga,” tambahnya.
Salah satu jembatan yang telah rampung dibangun tahun ini adalah jembatan penghubung antara Kecamatan Glenmore dan Tegalsari. Infrastruktur ini sangat vital karena menjadi jalur utama bagi warga, terutama yang bekerja di area Perkebunan Kalitelepak PTPN 1 Regional 5.
“Dengan jembatan ini, warga Desa Tulungrejo kini lebih mudah mengakses fasilitas pendidikan, layanan kesehatan, dan pusat ekonomi di Kecamatan Tegalsari atau Genteng tanpa harus menempuh jalur yang lebih jauh lewat Glenmore,” jelas Ipuk.
Sementara itu, Plt. Sekretaris Dinas PU CKPR, Ebta Arisandi, mengungkapkan bahwa sepanjang tahun 2021 hingga 2024, pemerintah telah membangun dan merehabilitasi sebanyak 222 jembatan sebagai bagian dari peningkatan infrastruktur wilayah.