Banyuwangi Ethno Carnival 2025 Angkat Filosofi Ritual Tradisional Using

Nasional97 Dilihat

Banyuwangi Ethno Carnival 2025 Angkat Filosofi Ritual Tradisional Using, (foto:ist)

BANYUWANGI || jatenggayengnews.com – Banyuwangi Ethno Carnival (BEC), ajang budaya tahunan kebanggaan Kabupaten Banyuwangi, akan kembali digelar pada 12 Juli 2025. Tahun ini, BEC mengangkat tema “Ngelukat: Usingnese Traditional Ritual” yang menggali makna tujuh tahapan kehidupan manusia dalam tradisi Using, yakni Selapan, Mudun Lemah, Sunatan, Lamaran, Pengantin, Mitoni, dan Semoyo Buyut.

Tema tersebut akan diterjemahkan dalam bentuk parade spektakuler yang menampilkan ratusan kostum etnik, koreografi modern, dan seni pertunjukan lintas disiplin di jantung kota Banyuwangi. Berbagai persiapan telah dilakukan, termasuk audisi terbuka di empat zona. Audisi perdana dimulai pada Selasa (6/5/2025) di Kecamatan Srono, disusul Bangorejo (7 Mei), Genteng (8 Mei), dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi (14 Mei).

BACA JUGA  Polisi Ungkap Kasus Peredaran Uang Palsu Rp22 Miliar di Jakbar

Ainur Rofiq, Kabid Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, menargetkan 100 peserta terpilih yang masing-masing akan menerima subsidi pembuatan kostum sebesar Rp1,5 juta. Menurutnya, bantuan ini bukan sekadar dukungan finansial, melainkan dorongan untuk mengubah filosofi budaya menjadi karya seni yang bernyawa.

BACA JUGA  Bupati dan Wakil Bupati Kebumen Hadiri Rakernas APKASI 2023

Peserta diseleksi secara ketat berdasarkan penampilan, tinggi badan minimal (165 cm untuk pria, 160 cm untuk wanita), serta kemampuan menari dan modeling. Tahapan audisi meliputi catwalk, tari dasar, fashion dance, dan ekspresi artistik.

BEC 2025 kembali masuk dalam kalender nasional Karisma Event Nusantara (KEN) yang dirilis oleh Kemenparekraf RI, menegaskan eksistensinya sebagai festival budaya berkelas internasional. “BEC bukan hanya parade kostum, tapi cermin kreativitas dan perayaan budaya yang menjangkau dunia,” kata Rofiq.

Dengan dukungan masyarakat, antusiasme peserta, dan komitmen pemerintah daerah, BEC 2025 diyakini akan kembali memikat wisatawan dan memperkuat posisi Banyuwangi sebagai pusat budaya yang progresif di Indonesia.