KENDAL || jatenggayengnews.com – Program Tuku Lemah Oleh Omah yang digencarkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus menuai keberhasilan. Bahkan, program tersebut terbukti membantu mengentaskan kemiskinan.
Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., mengatakan, program Tuku Lemah Oleh Omah ini sudah berjalan dari tahun 2020. Hingga September 2023, tercatat sudah lebih dari 1.400 unit rumah yang dibangun. Khusus pada tahun ini, sejak Januari sampai September diketahui sudah terbangun sekitar 699 unit rumah dari target 1.024 unit.
Program ini merupakan salah satu upaya Pemprov Jateng dalam membantu berbagai persoalan di masyarakat. Pj Gubernur berkomitmen, program Tuku Lemah Oleh Omah akan terus berlanjut di setiap tahunnya.
“Kami terus melakukan langkah-langkah, supaya dapat membantu masyarakat, lepas dari kemiskinan, khususnya kemiskinan ekstrem. Persyaratan untuk mendapatkan program ini, mereka harus mempunyai tanah yang resmi milik mereka (sendiri). Kedua, mereka dalam kondisi masyarakat miskin. Ketiga, tidak memiliki pekerjaan tetap,” ujar Pj Gubernur saat mengunjungi rumah Siti Munadhiroh, warga Desa Ringinarum, Kecamatan Ringinarum, Kabupaten Kendal.
Munadhiroh nampak ceria, saat menerima kunjungan dari Pj Gubernur Jawa Tengah, di rumah barunya. Berkat bantuan dari Pemprov Jateng, mimpinya untuk memiliki rumah sendiri akhirnya terwujud.
“Saya sangat berterima kasih, karena Pemprov (Jateng) memberikan program yang sangat bagus,” ucap Munadhiroh
Program itu diakui Munadhiroh benar-benar membantu masyarakat untuk memiliki tempat tinggal sendiri. Sebab, sebelumnya, ia tinggal di rumah mertuanya kurang lebih selama 14 tahun. Munadhiroh merupakan ibu rumah tangga dan suaminya, seorang buruh bangunan.
“Kebetulan saya terpilih, karena memenuhi syarat untuk dapat bantuan rumah ini,” tuturnya.
Diketahui, Munadhiroh memiliki tanah sendiri, pemberian dari orang tuanya. Sebab, hal itu menjadi salah satu syarat mendapatkan bantuan Tuku Lemah Oleh Omah.
Tepat pada awal Ramadan tahun 2023, rumah impiannya mulai dibangun dengan proses pengerjaan sekitar satu bulan. Dana pembangunan bersumber dari bantuan Pemprov Jateng senilai Rp35 juta berupa material, dan Rp1,8 juta dalam bentuk upah padat karya.
Untuk menyempurnakan bangunan rumah, Munadhiroh memiliki simpanan uang Rp18 juta untuk meninggikan dinding rumah. Sama seperti bantuan lainnya, konstruksi rumah tersebut dibangun dengan model Rumah Unggul Sistem Panel Instan (RUSPIN).
“Puasa hari pertama mulai dibangun, terus lebaran langsung ditempati,” imbuh Munadhiroh.