Promosi dan Mutasi Perhutani KPH Semarang Adakan Pelantikan dan Sertijab

SEMARANG || jatenggayengnews.com – Bertempat di aula Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Semarang, digelar pelantikan dan serah terima jabatan (sertijab) beberapa pejabat lingkup Perum Perhutani KPH Semarang. (16/10/2023)

Kegiatan pelantikan dan serah terima jabatan dipimpin langsung oleh Administratur/Kepala Kesatuan Pemangkuan Hutan Semarang Teguh Jati Waluyo.
Hadir dalam Kegiatan tersebut adalah seluruh pejabat di Kantor KPH dan 3 (tiga) pejabat yang dilantik yaitu :
1. Aris sudiyono yang semula KSS Produksi & Pembinaan TPK menjadi Asper/KBKPH Tanggung.
2. Mujiono, semula KRPH Gablok menjadi KSS Produksi & Pembinaan TPK.
3. Beaunillah, semula KSS Perencanaan Sumber Daya Hutan KPH Banyumas Barat menjadi Asper/KBKPH Tanggung KPH Semarang.

Selain menyampaikan selamat datang kepada pejabat yang baru dan selamat mengemban amanah yang baru bagi pejabat yang mendapatkan promosi, Teguh Jati Waluyo dalam sambutannya mengatakan bahwa yel-yel KPH Semarang yakni “Mandiri, Lestari dan Bermartabat” harus bisa kita wujudkan bersama. Mandiri artinya kita mampu mengenal diri kita sendiri, mengenal potensi kita sehingga dengan berbekal kemandirian yang dimiliki tersebut maka bisa menciptakan peluang-peluang penghasilan sehingga pada saatnya nanti KPH Semarang bukan lagi menjadi KPH minus, melainkan bisa surplus.
Sedangkan lestari artinya bagaimana di sisa waktu sampai akhir tahun ini ± 2 bulan kegiatan tanaman yang kita laksanakan bisa sukses, tentunya dengan pengawalan yang ketat dari seluruh karyawan-karyawati Perum Perhutani KPH Semarang.
Motto “sukses tanaman, sukses pemeliharaan dan sukses produksi” harus senantiasa terpatri pada diri masing-masing insan rimbawan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai yang pada gilirannya akan mampu memberikan kesejahteraan bagi karyawan, masyarakat dan stake holder terkait.
Bermartabat artinya bahwa kita harus bisa menghargai diri kita sendiri, menunjukkan bukti bukan janji bahwa kita rimbawan adalah insan yang mampu dan bisa mengelola hutan dengan baik. Keberadaan hutan harus mampu memberikan manfaat bukan hanya kepada karyawan Perum Perhutani, terlebih bagi masyarakat sekitar. Hutan sebagai life support system berperan penting bagi kehidupan masyarakat. Hutan sebagai penyumbang oksigen atau paru-paru dunia, hutan tempat berlindung serta tempat kehidupan berjuta jenis flora dan fauna, yang dapat dimanfaatkan oleh manusia baik untuk kepentingan hidup manusia itu sendiri, pengatur tata air, sumber plasma nutfah, tempat penelitian, bahkan pada jaman perang sebagai tempat perlindungan dari serangan musuh, dlsb.

Paradigma pengelolaan hutan seiring berjalannya waktu sudah mulai terjadi perubahan, kita dituntut untuk tanggap dan responsif terhadap dinamika yang mengarah kepada hal yang berkaitan dengan kegiatan pengelolaan hutan, atau hal yang obyeknya adalah hutan oleh sebab itu prinsip “ quick respon/fast respon” harus mulai diterapkan dalam budaya kita sehari-hari dengan semboyan “one day servise” artinya pelayanan cepat, hari ini dikerjakan hari ini dilaporkan berikut evidennya dan setiap ada kejadian agar senantiasa dikomunikasikan kepada manajemen secara berjenjang, agar segera mendapatkan penyelesaian dan tidak berlarut-larut. (Kom-Pht/Smg/Pay)