Kerja Sama Jateng dan Jabar Tingkatkan Potensi Daerah Perbatasan

Kerja Sama Jateng dan Jabar Tingkatkan Potensi Daerah Perbatasan

SEMARANG||jatenggayengnews.com– Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Barat menjalin kerja sama dalam upaya pengembangan daerah perbatasan. Kolaborasi tersebut ditandai dengan dilakukannya penandatanganan perjanjian kerja sama antara Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Tengah, Sumarno dan Sekda Jawa Barat, Herman Suryatman di Kantor Gubernur Jawa Tengah pada Senin, 7 Oktober 2024.

Sekda Jateng mengatakan, perlu adanya kerja sama dan kolaborasi dalam menangani persoalan lingkungan dan ketersediaan air baku di perbatasan kedua provinsi. Hal ini dilakukan, sebab kelestarian lingkungan dan ketersediaan air sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJMD) Jawa Tengah.

Apalagi, pemerintah pusat mengarahkan Jateng menjadi penumpu pangan dan industri nasional, sehingga keseimbangan antara kesehatan lingkungan dan ketersediaan air harus berjalan dengan baik.

“Kita ingin bareng-bareng menjaga ketersediaan air baku, tentu saja utamanya dengan menjaga lingkungan. Kita harus jaga bareng-bareng,” kata Sekda Jateng.

Meskipun lokasinya cukup jauh dari pusat pemerintahan, masyarakat di daerah perbatasan juga membutuhkan perhatian dari berbagai pihak terkait dengan kebutuhan dan penanganan masalah di wilayahnya. Maka dari itu, harapannya kolaborasi yang baru terjalin mampu membantu menyelesaikan berbagai persoalan yang ada.

Sekda juga berharap, kerja sama antara Jateng dan Jabar mampu meningkatkan hubungan kerja yang sudah berjalan sebelumnya. Selama ini sejumlah kabupaten/kota, baik di Jateng bagian barat maupun Jabar bagian timur sudah membangun kerja sama. Beberapa daerah tersebut, meliputi Kabupaten Brebes, Cilacap, dan Tegal di Jawa Tengah, serta Cirebon, Majalengka, Kuningan, dan Pangandaran di Jawa Barat.

“Kabupaten/kota itu sudah menjalin kerja sama, termasuk dalam hal budaya dan ekonomi,” ucap Sekda.

Sementara itu, Sekda Jawa Barat, Herman Suryatman mengatakan, kerja sama ini berfokus di wilayah perbatasan. Sebab, ada empat daerah di Jabar yang berbatasan langsung dengan Jateng.

Menurutnya, kerja sama antarpemerintah provinsi menjadi kunci dalam pengembangan wilayah. Kolaborasi ini bertujuan untuk memayungi dan mendorong agar kawasan perbatasan menjadi kawasan yang memiliki potensi dari segi ekonomi, sosial, maupun budaya.

“Harapannya daerah perbatasan ini, pertumbuhan ekonominya bisa jauh lebih baik. Demikian juga tentang dinamika sosialnya, bisa berlangsung kondusif,” ucap Herman.

Pada kesempatan itu, Pemprov Jateng dan Jabar juga membahas konsep kerja sama optimalisasi Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Majalengka. Sebab, bandara tersebut dinilai potensial bagi masyarakat Jateng bagian barat, antara lain Tegal, Brebes, dan Cilacap.

Bandara yang saat ini melayani penerbangan internasional itu, harapannya dapat mempermudah layanan umroh bagi masyarakat Jateng yang tinggal di daerah tersebut. Tak hanya itu, potensi penerbangan komersial, khususnya bagi warga Jateng bagian barat juga bisa digenjot dengan adanya kerja sama ini.

Usulan kolaborasi dan sinergi untuk Bandara Kertajati, meliputi perluasan layanan penerbangan dan penyediaan angkutan antarjemput antarprovinsi dari/ke Jateng; layanan pintu embarkasi (keberangkatan) dan debarkasi (penurunan) pekerja migran Indonesia asal Jateng dan Jabar; serta kolaborasi dengan Bank Jateng guna meningkatkan efisiensi operasional dan penyediaan dukungan teknis.