Grobogan||Jatenggayengnews.com – Dalam rangka kegiatan Jumat Berkah, Kepala Cabang Media Jateng Gayeng Jawa Tengah bersama staf redaksi melakukan aksi sosial untuk berbagi kepada masyarakat. Mereka memberikan bantuan nasi di jalanan dan juga memberikan perhatian khusus kepada korban pencabulan yang diduga dilakukan oleh seorang oknum perangkat desa di Kecamatan Wanutunggal, Kabupaten Grobogan. Kegiatan ini dilakukan pada Jumat, 22 November 2024, sekitar pukul 10.00 WIB, di kediaman korban, Muntomimah, yang terletak di Kecamatan Godong.
Muntomimah, yang merupakan ibu dari tiga anak, merupakan korban yang diduga dicabuli oleh Subandi, seorang oknum perangkat desa di Wanutunggal. Dalam kunjungannya, Fitri, seorang staf yang mewakili Direktur Media Jatenggayengnews, Intan Mustikasari, menyampaikan rasa empati dan keprihatinan. Fitri juga menanyakan perkembangan kasus yang menimpa Muntomimah dan berharap agar proses hukum berjalan cepat dan memberikan keadilan bagi korban. Ia juga berharap Muntomimah dapat bersabar dan kuat menghadapi ujian berat ini. Dalam kesempatan tersebut, tim media jatenggayengnews memberikan beberapa bantuan, seperti sembako dan kebutuhan sehari-hari bagi anak-anak korban, dengan harapan agar bantuan tersebut bisa meringankan beban keluarga.
“Saya berharap semoga bantuan ini dapat digunakan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan keluarga. Kami dari redaksi media jatenggayengnews akan selalu mengawal kasus ini hingga keadilan benar-benar ditegakan, Kami percaya bahwa setiap kasus seperti ini harus mendapatkan perhatian serius dari semua pihak pemerintah,” ujar Fitri.
Muntomimah, yang terisak haru, menyampaikan rasa terima kasihnya atas bantuan yang diberikan, khususnya dalam bentuk sembako dan kebutuhan untuk anak-anaknya. “Semoga berkah bagi semuanya. Terima kasih banyak untuk semua bantuan yang telah diberikan. Semoga Allah membalas kebaikan kalian,” ujar Muntomimah dengan penuh haru.
Di sisi lain, Muntomimah juga menceritakan bahwa pelaku, yang diketahui bernama Bandi, oknum perangkat desa di Wonotunggal, sudah mengakui perbuatannya. Bahkan, Bandi bersedia untuk bertanggung jawab dengan cara merawat anak yang dilahirkan akibat tindakannya. Dalam sebuah pertemuan di kantor kepolisian yang juga dihadiri oleh Kepala Desa (Kades), Bandi mengungkapkan niatnya untuk meminta izin kepada istrinya di rumah agar anak tersebut bisa dibesarkan bersama keluarga mereka. Namun, meskipun sudah mengakui perbuatannya, Bandi meminta waktu seminggu lagi untuk menyelesaikan masalah ini.
Kepolisian setempat dan pihak berwenang lainnya kini sedang menangani kasus ini dengan serius, dan pihak media juga akan terus mengawal perkembangan kasus ini untuk memastikan keadilan bagi korban,semoga dengan pengakuan Bandi masyarakat bisa tergugah dengan kelakuan oknum perangkat Wanutunggal yang brutal selalu memakan korban dengan modus yang mengakibatkan cabul,sebelumya juga pernah ada korban korban seperti muntomimah tapi Bandi selalu menantang untuk di tes DNA karan Bandi pintar dan tu kalau tes DNA mhl psti para korban yang notabennya SDM rendah dibodohi.sedangakan kasus yang ini ketahuan awak media hancurlah Bandi dia sperti ibarat tupai spandai pndainya melompat pasti akan jatuh juga.”Tandasnya..