Salatiga||Jatenggayengnews.com, 11 Desember 2024 – Pj. Wali Kota Salatiga, Yasip Khasani, memberikan pembinaan kepada pengelola kegiatan Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Salatiga di Kafe Menepilah, Pulutan, Kecamatan Sidorejo, pada Rabu (11/12/2024). Dalam kesempatan tersebut, Yasip menekankan pentingnya inovasi dalam sektor pertanian untuk mendorong hasil pertanian yang tidak hanya melimpah, tetapi juga siap untuk dipasarkan.
Menurut Yasip, dengan wilayah yang tidak terlalu luas, Pemerintah Kota Salatiga memiliki peluang untuk memberikan asistensi dan perhatian lebih dalam mengembangkan sektor pertanian. “Wilayah kita itu tidak terlalu luas, sehingga kita bisa memberikan asistensi, kita bisa memberikan perhatian, itu lebih gampang. Nah yang perlu dibuat inovasinya, bagaimana kita bisa memberikan asistensi maupun pendampingan kepada stakeholder sehingga standarisasi dari yang kita tetapkan bisa tercapai,” ujar Yasip.
Lebih lanjut, Yasip memberikan contoh sukses pertanian di Belanda, yang meskipun memiliki luas lahan yang terbatas—hanya setara dengan Kabupaten Semarang—tapi mampu menjadi salah satu negara penghasil produk pertanian terbesar di dunia. “Di sana petani itu profesi, di sini petani itu atribut. Petani di Belanda benar-benar menjalankan profesi mereka secara profesional. Mumpung warga kita tidak terlalu banyak, lahannya tidak terlalu banyak, kita bisa bentuk petani-petani profesional yang memahami sub-region dalam bidang pertanian,” jelas Yasip.
Yasip juga menyoroti pentingnya pengembangan teknologi pertanian yang berbasis riset. Salah satu contoh inovasi yang dilakukan oleh Belanda adalah saat mereka mengembangkan varietas jeruk Brazil. Mereka membeli lahan seluas seribu meter, menggali tanah dan pohon, lalu melakukan penelitian untuk menyesuaikan kondisi tanah agar sesuai dengan kondisi tanah asli tempat jeruk Brazil tumbuh. “Inovasi semacam itu perlu diterapkan di Salatiga, agar produk pertanian kita siap untuk bersaing di pasar, baik di pasar lokal maupun internasional,” tambahnya.
Dalam kesempatan ini, Yasip juga mengajak Dispangtan untuk lebih fokus dalam memberikan pendampingan kepada kelompok tani, sehingga hasil pertanian yang dipasarkan dapat melalui proses standarisasi yang ketat dan siap jual. “Kita harus menciptakan petani-petani profesional yang tahu apa yang mereka tanam, dan siap untuk memasarkan hasil pertanian dengan kualitas terbaik,” tutup Yasip.
Pembinaan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam memperkuat sektor pertanian Kota Salatiga, meningkatkan kualitas hasil pertanian, dan menjadikan Salatiga sebagai salah satu daerah dengan produk pertanian unggulan.