MOROWALI UTARA||jatenggayengnews.com – Orang tua murid di SDN 1 Lembontonara, Kecamatan Mori Utara, Kabupaten Morowali Utara, mengungkapkan keluhan mereka terkait kondisi sekolah yang dinilai sangat memprihatinkan dan tidak layak untuk proses belajar mengajar. Agus, salah satu orang tua murid, menyatakan bahwa kondisi sekolah ini sudah memprihatinkan sejak tahun 1984 dan hingga kini belum ada upaya pembangunan ruang kelas baru.
“Sekolah ini sudah lama tidak diperhatikan. Dari tahun 1984 sampai sekarang, ruang kelas yang ada masih rusak, atap bocor, tidak ada jendela, dan bangunannya sudah sangat tua. Siswa kelas 1 sampai 3 terpaksa belajar di kondisi yang seperti ini,” ujar Agus pada Selasa (7/1).
Desa Lembontonara, tempat sekolah ini berada, tercatat sebagai desa mandiri di Kabupaten Morowali Utara. Pada tahun 2024, Kepala Desa Lembontonara, Mohammad Sobirin, menerima penghargaan piagam dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia atas komitmen dan kerja kerasnya dalam mewujudkan Desa Mandiri. Penghargaan ini ditandatangani oleh Menteri Desa, Abdul Halim Iskandar.
Namun, meskipun desa ini mendapatkan penghargaan atas berbagai pencapaian lainnya, sektor pendidikan di Lembontonara masih mengalami masalah serius. SDN 1 Lembontonara, yang merupakan salah satu sekolah dasar di desa ini, belum mendapatkan perhatian yang seharusnya terkait fasilitas dan kondisi bangunan. Orang tua murid berharap pemerintah daerah segera melakukan perbaikan dan pembangunan yang diperlukan untuk menciptakan lingkungan belajar yang layak dan nyaman bagi anak-anak mereka.