Pekalongan||jatenggayengnews.com — Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., bersama Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, dan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo, meninjau langsung lokasi bencana banjir di Kabupaten Pekalongan, Sabtu (25/1/2025).
Dalam kunjungan tersebut, bantuan logistik bahan pangan disalurkan untuk masyarakat terdampak di sejumlah desa melalui tiga posko, yakni Gedung Kopindo, Balai Kelurahan Bener Kecamatan Wiradesa, serta Balai Desa Pesanggrahan Kecamatan Wonokerto.
“Pemprov Jateng menyalurkan 10 ton beras dengan beberapa kali pengiriman. Kami bekerja sama menyalurkan bahan pangan untuk saudara-saudara yang terdampak banjir,” ujar Menko Pangan, Zulkifli Hasan.
Selain itu, Bapanas turut memberikan 200 paket sembako. Perum Bulog menyalurkan tambahan bantuan berupa 10 ton beras, 500 boks mi instan, dan 500 boks biskuit. Mitra usaha pangan juga turut berkontribusi dengan menyediakan telur, minyak goreng, serta kebutuhan pangan lainnya.
Zulkifli Hasan menegaskan bahwa bantuan ini merupakan bentuk kepedulian bersama kepada korban bencana. “Ini gotong royong dari banyak pihak untuk meringankan beban warga yang terdampak,” katanya.
Bencana banjir yang terjadi di wilayah Pekalongan dipicu oleh jebolnya dua titik tanggul Sungai Sengkarang pada Selasa malam (21/1/2025), yang menyebabkan air masuk ke permukiman hingga mencapai ketinggian 1 meter. Meski kondisi air telah mulai surut, dampaknya masih dirasakan masyarakat.
Rohmat, seorang warga Desa Pesanggrahan, mengungkapkan, “Air masuk ke perkampungan malam itu. Tingginya sampai 1 meter. Sekarang mulai surut, tapi masih banyak yang terdampak.”
Pj Gubernur Jawa Tengah menyampaikan bahwa bencana di berbagai wilayah Jateng memerlukan perhatian dan tanggung jawab bersama. “Kami terus berkoordinasi, karena setiap tanggul yang jebol pasti berdampak besar pada masyarakat,” ujarnya.
Ia juga meminta pemerintah daerah untuk sigap menangani bencana mengingat cuaca ekstrem serta tingginya intensitas hujan yang masih berpotensi memicu banjir di berbagai wilayah Jawa Tengah. “Kita harus waspada dan cepat dalam mengambil langkah penanggulangan,” imbaunya.