“Sampah Liar : Pemerintah Berjuang, Warga Masih Acuh – Sampai Kapan?”

Foto: Sampah

Serang||jatenggayengnews.com – Pemerintah Kabupaten Serang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terus berupaya menanggulangi masalah sampah liar untuk menciptakan lingkungan yang bersih, nyaman, dan sehat. Namun, semua upaya tersebut menghadapi tantangan besar berupa rendahnya kesadaran masyarakat. Sampah liar yang berserakan di beberapa lokasi, seperti di Jalan Raya Serang-Jakarta dekat jembatan Kali Ciujung, terus saja muncul meskipun pembersihan rutin dilakukan dan spanduk larangan dipasang. Dalam hitungan hari, lokasi yang telah dibersihkan kembali dipenuhi sampah, baik dari aktivitas rumah tangga maupun pasar pagi yang beroperasi di sekitar wilayah itu.

Kondisi ini semakin mengkhawatirkan karena sampah yang dibuang sembarangan, termasuk di pinggir sungai, berpotensi menimbulkan bencana lingkungan dan ancaman kesehatan. Ironisnya, sampah yang menumpuk tidak hanya berasal dari warga setempat, tetapi juga diduga dibuang oleh orang-orang dari luar wilayah. Masalah ini diperparah dengan kendala teknis seperti belum optimalnya pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) oleh Pemkab Serang.

Di sisi lain, kasus serupa terjadi di Perumahan Senopati Estate, Desa Sentul, Kecamatan Kragilan. Warga di kompleks ini mengeluhkan tumpukan sampah yang tak kunjung diangkut setelah pengurus lingkungan memutus kerjasama dengan DLH dan menyerahkan pengelolaan sampah kepada pihak swasta. Meski warga tetap membayar iuran kebersihan sebesar Rp10.000, sampah terus menumpuk hingga menimbulkan keresahan. Situasi ini menunjukkan betapa pentingnya sinergi antara pemerintah, pengurus lingkungan, dan masyarakat dalam menangani persoalan sampah.

Kepala UPT Persampahan DLH Kabupaten Serang, Istianah, menegaskan bahwa pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan demi menciptakan kenyamanan, keindahan, dan kesehatan bersama. Namun, selama warga masih abai dan membuang sampah sembarangan, masalah ini akan sulit teratasi. Tanpa adanya kepedulian dan partisipasi aktif masyarakat, upaya pemerintah hanya akan menjadi angin lalu, sementara lingkungan terus terancam oleh bahaya sampah yang kian hari kian menggunung.