Penasihat Ahli Kapolri, Irjen Pol (Purn) Aryanto Sutadil.
Jakarta||jatenggayengnews.com – Insiden tragis tewasnya bos rental mobil, Ilyas Abdurrahman, akibat ditembak di Rest Area Km 45 Tol Merak-Tangerang, menjadi sorotan publik. Penasihat Ahli Kapolri, Irjen Pol (Purn) Aryanto Sutadi, menyebut tindakan Ilyas yang berani menyergap pencuri mobil sebagai langkah nekat yang berujung fatal. Ia mengingatkan pengusaha rental mobil untuk lebih berhati-hati, terutama saat menghadapi pelaku bersenjata api.
Insiden ini melibatkan anggota TNI AL sebagai pelaku penembakan. Panglima Komando Armada TNI AL, Laksamana Madya Denih Hendrata, menjelaskan bahwa kejadian bermula dari persoalan pembelian mobil yang memicu pengeroyokan terhadap tiga anggota Koarmada TNI AL oleh sekitar 15 orang tak dikenal.”Penembakan dilakukan salah satu anggota TNI AL setelah terjadi pengeroyokan terhadap anggota kami,” tegas Denih. Ia berjanji bahwa setiap anggota TNI AL yang terbukti bersalah akan diproses sesuai hukum.
Selain itu, perhatian publik tertuju pada laporan bahwa polisi menolak memberikan bantuan saat Ilyas meminta pertolongan. Menanggapi hal ini, Aryanto menilai situasi tersebut menunjukkan perlunya polisi lebih sigap menangani keadaan darurat, khususnya yang melibatkan kekerasan.
Rizki Agam, anak dari Ilyas, menambahkan bahwa keluarganya tidak segera melapor ke polisi karena fokus mengejar mobil yang dicuri. “Kami biasanya bisa menyelesaikan masalah seperti ini secara damai, tetapi kali ini situasinya berbeda dan berakhir tragis,” ungkapnya.
Aryanto menegaskan bahwa insiden ini harus menjadi pelajaran bagi pengusaha rental mobil agar lebih bijak dan berhati-hati menghadapi kejahatan. “Kita tidak tahu siapa yang dihadapi. Kehati-hatian adalah kunci,” ujarnya.Tragedi ini membuka mata publik akan pentingnya perlindungan hukum yang kuat dan kolaborasi yang cepat dalam menghadapi situasi genting. Mampukah kejadian ini menjadi titik awal perubahan dalam sistem keamanan dan pelayanan publik? Waktu yang akan menjawab.