Limbah Pabrik Diduga Sebabkan Gatal-Gatal dan Penyakit

Peristiwa22 Dilihat

Foto: Sungai yang tercemar


Lampung||jatenggayengnews.com – Aliran sungai di Desa Talang Baru, Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan, diduga tercemar limbah dari pabrik PT Ciomas Adisatwa RPA-Unit Lampung. Pencemaran ini tidak hanya menyebabkan perubahan warna air menjadi merah kehitaman dan bau busuk, tetapi juga berdampak langsung pada kesehatan warga sekitar.


Pandi (37), salah satu warga Dusun Umbul Cepit Bedeng, mengeluhkan kondisi ini. “Bukan hanya baunya, tapi setelah mandi di sungai, badan kami terkena gatal-gatal. Warga juga terpaksa tetap menggunakan sungai ini karena tidak ada sumber air bersih lain,” ujarnya pada Kamis (23/01/2025).

BACA JUGA  Kapolri Tinjau Posko Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi di NTT


Warga setempat menggunakan aliran sungai untuk kebutuhan mandi, mencuci pakaian, dan peralatan dapur. Namun, tanpa sumur bor atau sumber air bersih lain, mereka terpaksa menggunakan sungai meskipun tahu akan risiko kesehatan.


Dugaan pencemaran ini semakin kuat karena ditemukan dua batang paralon putih yang mengalirkan limbah langsung ke sungai. Radius sekitar dua kilometer dari lokasi sungai sudah tercium aroma busuk. Warga telah mencoba mengadukan kondisi ini kepada pihak perusahaan, tetapi keluhan mereka tidak ditanggapi.

BACA JUGA  Diduga Kades Jarang Dikantor, Pelayanan Warga Mengeluh


“Kami datang ke perusahaan untuk mengeluhkan masalah ini, tetapi mereka tidak peduli,” ujar Pandi, yang diamini warga lainnya.


Sukanti (35), warga lain, juga mengeluhkan anak-anaknya yang mengalami muntah-muntah akibat kemungkinan terminum air sungai saat mandi. “Namanya juga anak kecil, belum paham bahayanya,” kata ibu tiga anak itu.

BACA JUGA  Rumah Dijadikan Tempat Peredaran Narkotika, Warga Menggala Tengah Ditangkap


Merespons keluhan warga, Kepala UPT Puskesmas Sidomulyo, Bambang, menyatakan bahwa pihaknya akan segera menindaklanjuti laporan penyakit yang dialami warga. “Besok pagi, saya bersama tim puskesmas dan bidan desa akan turun ke lapangan,” tegasnya.


Kondisi ini menjadi perhatian serius, mengingat sungai adalah sumber utama kebutuhan warga. Penanganan limbah industri dan penyediaan akses air bersih menjadi kebutuhan mendesak untuk mencegah dampak kesehatan yang lebih luas.