Longsor di Pujon Tutup Akses Jalan, Tim Gabungan Bergerak Cepat

Peristiwa51 Dilihat

Tim gabungan saat evakuasi longsor

Malang||jatenggayengnews.com – Hujan dengan intensitas sedang yang mengguyur wilayah Malang Raya memicu longsor di tebing tepi Jalan Raya Abdul Manan Wijaya, Dusun Talasan, Desa Sukomulyo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, pada Rabu (29/01) sore. Material longsor yang bercampur dengan pohon bambu menutup total akses jalan provinsi yang menghubungkan Kota Batu, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Kediri.

Meskipun tidak ada korban jiwa, kejadian ini menyebabkan kemacetan lalu lintas. Tim gabungan dari Polres Batu, TNI, BPBD, dan masyarakat segera melakukan evakuasi dan pembersihan material longsor untuk membuka kembali jalur yang tertutup.

BACA JUGA  Polres Purworejo Amankan Dua Pelaku Pencurian dengan Pemberatan

Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata, menyatakan bahwa pihak kepolisian bertindak cepat dengan berkoordinasi bersama aparat dan masyarakat untuk membersihkan material longsor. “Kami langsung berkoordinasi untuk membersihkan akses jalan agar bisa segera dilalui. Respon cepat ini merupakan bagian dari komitmen kami dalam melayani masyarakat, terutama dalam situasi darurat seperti bencana,” ujarnya.

BACA JUGA  Longsor Tebing Temanggung Ganggu Jalan Nasional

Longsor terjadi sekitar pukul 16.10 WIB akibat hujan deras di wilayah Kecamatan Pujon. Material tanah dan bambu dari tebing setinggi sekitar 20 meter dengan lebar longsoran 10 meter menutup akses jalan raya. Saat ini, arus lalu lintas telah dibuka dengan sistem buka tutup oleh Polsek Pujon yang dipimpin Wakapolsek Iptu M. Huda. Rencananya, alat berat akan dikerahkan untuk membersihkan bongkahan tanah dan akar bambu agar jalan dapat digunakan secara normal.

BACA JUGA  Disperakim Jateng Batalkan 25 Bansos Rehab Rumah Korban Bencana Puting Beliung Di Desa Kaliwenang, Ada apakah?

Polres Batu mengimbau masyarakat dan pengguna jalan untuk meningkatkan kewaspadaan selama musim hujan. “Kami mengingatkan masyarakat untuk memperhatikan lingkungan sekitar dan segera melaporkan jika ada potensi bahaya, seperti retakan tanah atau pergeseran lereng,” tambahnya.

Berkat koordinasi cepat antara pihak kepolisian dan warga, dampak yang lebih besar berhasil dicegah.