Temanggsung||Jatenggayengnews.com- Hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Temanggung setiap hari memicu terjadinya tanah longsor di Dusun Dermonganti, Desa Ketitang, Kecamatan Jumo. Longsor ini merusak tembok rumah warga, khususnya di bagian dapur dan kandang.
Kepala Pelaksana BPBD Temanggung, Totok Nusetyanto, mengungkapkan bahwa meskipun tidak ada korban jiwa atau luka, longsor yang terjadi pada pukul 14.00 WIB tersebut menghantam tembok rumah milik Ibu Sujiyah. Tembok dapur yang rusak memiliki ukuran 5×5 meter, sementara tembok kandang yang rusak memiliki ukuran 7×5 meter.

“Setelah hujan deras mengguyur wilayah Jumo, tebing di belakang rumah Ibu Sujiyah longsor dan merusak tembok rumah,” kata Totok Nusetyanto. Untuk menghindari longsor susulan, BPBD bersama warga melakukan kerja bakti dengan membuat saluran air untuk memperlancar aliran air dan memperkuat tebing dengan model trap serta menanam pohon.
BPBD Temanggung juga mengimbau masyarakat untuk lebih peka terhadap tanda-tanda bencana alam di sekitar mereka. “Jika menemukan tanda-tanda bencana alam, segera hindari dan laporkan kepada pihak desa atau BPBD untuk penanganan cepat,” tambahnya.
Dikatakan pula bahwa ada 14 kecamatan di Temanggung yang berisiko terkena longsor atau banjir, antara lain Kecamatan Gemawang, Jumo, Bejen, dan beberapa lainnya. BMKG memprediksi musim hujan akan mencapai puncaknya pada bulan Februari 2025.