Jakarta||jatenggayengnews.com – Presiden Prabowo Subianto resmi mengumumkan susunan Kabinet Merah Putih di Istana Kepresidenan. Pengumuman ini sekaligus menjadi awal dari perjalanan kepemimpinannya untuk periode 2024–2029. Kabinet yang terbilang gemuk ini diisi oleh lebih dari seratus pejabat, termasuk tujuh Menteri Koordinator, 38 menteri, dan 56 wakil menteri. Prabowo menegaskan bahwa kabinet ini dirancang untuk menjawab tantangan besar nasional dan global, dengan harapan agar seluruh anggota kabinet dapat bekerja secara profesional, bersinergi, dan membawa perubahan signifikan bagi Indonesia.
Kabinet Merah Putih memiliki tujuh Menteri Koordinator yang bertanggung jawab atas bidang-bidang strategis seperti Politik dan Keamanan, Perekonomian, Pembangunan Manusia, Infrastruktur, hingga Pangan. Sementara itu, jajaran kementerian mencakup berbagai sektor, termasuk beberapa kementerian baru seperti Kementerian Digital dan Kementerian UMKM. Pembentukan kementerian ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan zaman serta meningkatkan efisiensi dan inovasi dalam pemerintahan.
Selain itu, jumlah wakil menteri yang mencapai 56 orang menjadi sorotan. Beberapa kementerian memiliki hingga tiga wakil, seperti Kementerian Keuangan yang dipimpin oleh Sri Mulyani Indrawati, dibantu oleh Thomas Djiwandono, Suahasil Nazara, dan Anggito Abimanyu. Begitu pula Kementerian Luar Negeri yang dikomandoi Sugiono, dengan dukungan dari M. Anis Matta, Armanatha Nasir, dan Arif Havas Oegroseno.
Dalam pidatonya, Prabowo menegaskan pentingnya mewujudkan swasembada pangan sebagai salah satu prioritas utama kabinet ini. Ia menyebut visi “lumbung pangan” sebagai langkah konkret untuk mengakhiri ketergantungan pada impor pangan dan memastikan keberlanjutan ketahanan pangan nasional. Upaya ini juga menjadi bagian dari pemberantasan korupsi, khususnya dalam distribusi bantuan sosial yang kerap disoroti pada pemerintahan sebelumnya.
Selain fokus pada pangan, Prabowo juga menekankan pentingnya kedaulatan ekonomi melalui pemanfaatan hasil karya anak bangsa. Salah satu langkah simbolis yang direncanakan adalah penggunaan kendaraan presiden buatan Pindad, sebagai wujud dukungan terhadap industri dalam negeri.
Kabinet Merah Putih juga diharapkan memberikan perhatian besar pada sektor pendidikan dan pengentasan kemiskinan. Struktur kementerian pendidikan yang kini dibagi menjadi dua, yakni Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah serta Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, menunjukkan upaya pemerintah untuk lebih fokus dalam menangani tantangan di setiap jenjang pendidikan. Sementara itu, kementerian seperti Kementerian Desa, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia akan menjadi pilar penting dalam program-program pengentasan kemiskinan.
Meski struktur kabinet ini menuai kritik karena dianggap terlalu besar, Prabowo menyampaikan keyakinannya bahwa hasil kerja kabinet ini akan menjawab keraguan publik. Dengan langkah awal yang melibatkan koordinasi intensif, penguatan integritas, dan peningkatan efisiensi, kabinet ini dirancang untuk membawa perubahan besar.
Lebih dari itu, Prabowo mengingatkan pentingnya netralitas dan loyalitas seluruh aparatur negara. Ia juga menegaskan bahwa kabinet ini tidak hanya berfungsi untuk menjalankan pemerintahan, tetapi juga sebagai alat utama untuk mewujudkan cita-cita besar bangsa. “Kabinet Merah Putih adalah ujung tombak dalam mewujudkan kedaulatan politik, kemandirian ekonomi, dan kepribadian bangsa yang berbudaya. Kami harus menjadikan ini sebagai dasar setiap keputusan yang diambil,” tegas Prabowo.
Sebagai langkah awal, Prabowo menyerukan kepada semua pihak, baik masyarakat maupun anggota kabinet, untuk mendukung penuh visi besar pemerintah. Ia menutup pidatonya dengan keyakinan bahwa Indonesia dapat melangkah menuju masa depan yang lebih cerah, asalkan semua elemen bangsa bersatu dalam semangat kerja sama dan pengabdian. Kini, masyarakat menanti hasil nyata dari Kabinet Merah Putih, yang diharapkan mampu membuktikan kapasitasnya dalam mengatasi tantangan dan membawa Indonesia menuju kejayaan.