PEMALANG || jatenggayengnews.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah ( Pemprov Jateng) telah menyalurkan bantuan pembangunan infrastruktur senilai total Rp1,7 miliar kepada Desa Klareyan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang. Dana tersebut diprioritaskan untuk membangun infrastruktur yang mendesak.
Kepala Desa (Kades) Klareyan, Wiharnyo mengatakan warganya kini telah merasakan manfaat langsung bantuan keuangan Pemprov Jateng yang mereka terima sejak tahun 2019-2022 tersebut. “Total yang diterima kami di kisaran Rp1,7 miliar. Ada yang untuk talud, makadam, jalan maupun rigid beton,” kata Wiharnyo di desanya, Kamis (8/6/2023).
Sebagai informasi, bantuan keuangan Pemprov Jateng telah diinisiasi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sejak tahun 2013. Gubernur ingin, dengan bantuan ini pemerintah kabupaten/kota hingga desa dapat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya sesuai kebutuhan mereka. Program ini berjalan sejak 2013 dan berlangsung hingga saat ini dengan total anggaran mencapai Rp1,8 triliun.
Terkait pemanfaatan bantuan yang diterima, Kades Klareyan menjelaskan, pihaknya telah memanfaatkan bantuan dari pemprov tersebut untuk kebutuhan infrastruktur paling mendesak yang dibutuhkan warganya, misalnya pembangunan talud. Keberadaan talud dapat mempermudah air luapan masuk ke saluran, sehingga mempercepat genangan banjir surut. “Jadi harapannya warga lebih sehat dengan berkurangnya waktu banjir,” tambahnya.
Selain untuk talud, bantuan juga dipakai untuk pembangunan jalan. Sebab, tanah di Desa Klareyan labil sehingga perlu jalan yang lebih bagus. Pembangunan jalan meliputi pengaspalan jalan, makadam, dan jalan beton.
“Adanya jalan yang bagus akan mengurangi pengeluaran, karena biaya angkut jadi lebih mahal kalau jalan jelek. Kalau kondisi jalan lebih bagus kan cost-nya lebih sedikit. Contohnya, di tengah permukiman itu ada rigit beton, di wilayah persawahan itu ada makadam. Itu sangat membantu petani,” jelas Wiharnyo.
Casyono, warga RT01/RW01 mengatakan, sebelum ada talud, lingkungan sekitar rumahnya kumuh. Selain tampak belum tertata, juga membahayakan orang yang melintas di dekat dengan saluran.
“Masalahnya (dulu) kadang kakinya kena beling, kaca. Kalau (sekarang) ini sudah bersih, tertata. Warga seperti saya ini jadi senang sekali. Tanahnya yang dulu longsor sekarang enggak. Yang kedua, ngurangi banjir. Tadinya banjir setiap kali hujan gede, sekarang mendingan, tidak terlalu besar,” kata Casyono.
Siti Zubaedah, wakil RT01/RW03 mengaku senang dengan adanya bantuan keuangan dari provinsi. Siti mengatakan, kini sudah tidak ada lagi masalah infrastruktur di desanya.
“Senang karena tadinya banjir, sekarang tidak (usai ditalud). Jalan yang tadinya rusak sulit dilalui, sekarang sudah lancar. Alhamdulillah, itu setelah diberi bantuan Pemprov,” kata dia.
Respon positif juga disampaikan masyarakat Desa Klareyan terkait bantuan jalan makadam, khususnya yang berprofesi petani, misalnya M. Komarudin. “Bantuan makadam sangat bermanfaat. Kami sebagai petani, akses jalan pertanian saat panen jelas sangat dibutuhkan,” ujar Komarudin.
Warga Desa Klareyan lainnya, Muslihah yang sehari-hari bekerja sebagai pengusaha binatu, juga mengungkapkan kebahagiaannya karena pembangunan infrastruktur di daerahnya itu, khususnya jalan. Betonisasi jalan desa membuatnya lebih nyaman mengantar jemput pakaian pelanggan.
“Jalan kampung sudah bagus. Apalagi saya yang punya bisnis laundry (binatu) biasa mondar-mandir. Baguslah,” ungkap Muslihah.
Wartawan : Malice
Editor : Lulu