GROBOGAN || JATENGGAYENGNEWS.com — Sebuah insiden terjadi di SPBU Gubug, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, setelah terjadinya kesalahpahaman antara konsumen dan operator. Masalah ini berawal ketika seorang konsumen membeli BBM jenis Bio Solar dengan mobil panter warna biru muda. Posisi tangki mobil tidak sejajar dengan nozzle pompa, sehingga operator bernama Sinta harus mengarahkan mobil agar berada di posisi yang tepat untuk pengisian. Sinta juga memastikan nomor plat mobil terlihat di CCTV sebelum mulai bekerja. Jumat, (16/08/24).
Ketika mobil akhirnya terparkir dengan benar, Sinta menginformasikan kepada operator kedua, Yuni, bahwa dia akan meninggalkan posnya untuk menutup pompa 3 karena mendekati akhir shift. Saat itu, posisi Yuni masih melayani pelanggan di pompa sebelah. Namun, pelanggan merasa tidak sabar melihat operator yang tampaknya belum selesai melakukan transaksi.
Konsumen yang merasa frustrasi dan mengira bahwa operator-operator tersebut adalah satu dan sama, akhirnya membatalkan pembelian BBM dan meninggalkan SPBU. Beberapa menit kemudian, konsumen tersebut kembali ke SPBU menggunakan sepeda motor dan langsung menuju operator Yuni. Dalam keadaan marah, konsumen tersebut mendorong tubuh dan menghardik Yuni.
Yuni, yang merasa terancam, pergi ke kantor SPBU, dan konsumen mengikuti serta terjadi insiden saling dorong di area tersebut. Situasi tersebut memanas sebelum akhirnya diurai oleh pihak keamanan SPBU. Pihak SPBU kemudian melaporkan kejadian ini kepada aparat penegak hukum, menuntut tindakan terhadap tindakan premanisme dari konsumen yang dikenal sebagai Sintono.
Kejadian ini telah menjadi viral di berbagai platform media sosial seperti TikTok, Snack Video, dan Facebook, di mana video insiden tersebut menyebar luas. Pihak berwenang kini sedang menyelidiki kasus ini lebih lanjut, sementara SPBU berusaha untuk menangani dampak dan memastikan kejadian serupa tidak terulang lagi. (Lu2k/red)