Anggota Komisi VIII DPR RI Catat Pentingnya Persiapan Matang untuk Pembangunan Embarkasi Haji di Demak

Demak||jatenggayengnews.com-Rencana Kementerian Agama (Kemenag) untuk membangun embarkasi haji baru di Desa Jogoloyo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak, mendapat perhatian khusus dari Abdul Fikri Faqih, anggota Komisi VIII DPR RI. Pembangunan ini dimaksudkan untuk mengantisipasi bertambahnya kuota haji Indonesia, terutama di Jawa Tengah.

Menurut Fikri, pembangunan embarkasi Demak menjadi relevan mengingat keterbatasan fasilitas di Embarkasi Solo (SOC) Donohudan, seperti jumlah pesawat yang bisa mendarat. Ia menyebut bahwa rencana ini sejalan dengan visi Putra Mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman Al Saud (MBS) terkait peningkatan kuota haji serta keinginan pemerintah Indonesia untuk mengurangi daftar tunggu haji, yang saat ini mencapai hingga 45 tahun.

BACA JUGA  Kepala BNPB Bersama Pangdam IV/Diponegoro dan Forkopimda Kunjungi Posko Pengungsian Banjir di Jateng

“Dengan adanya embarkasi baru di Demak, ini dapat menjadi solusi untuk melengkapi asrama haji yang ada, sehingga operasional haji di Jawa Tengah lebih terintegrasi,” jelas Fikri pada Jumat (15/11/2024).

Namun, ia menegaskan pentingnya persiapan matang untuk memastikan keberhasilan proyek tersebut. Salah satu aspek yang disorot adalah status tanah lokasi pembangunan. Fikri mengungkapkan bahwa tanah tersebut merupakan tanah wakaf yang rencananya akan dihibahkan ke Kemenag setelah melalui pengesahan pemerintah Kabupaten Demak, terutama setelah Pilkada mendatang.

BACA JUGA  Penyelidikan Tiga Warga Karimunjawa Penolak Tambak Udang Dihentikan

“Kejelasan aset menjadi hal yang sangat penting. Jika Donohudan adalah aset milik Provinsi Jawa Tengah, maka Demak, yang diajukan melalui Kemenag, harus memiliki status yang jelas sebagai aset Kemenag atau nasional,” ungkap legislator PKS tersebut.

BACA JUGA  Ditahun 2024 Baru Kapolres Grobogan Intruksikan Semua Anggota Gencar Razia

Fikri juga meminta Kemenag dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk terus berkoordinasi, mengingat embarkasi Solo telah berjalan dengan baik dan rencana ini harus bersifat komplementer, bukan kompetitif.

Ia menutup pernyataannya dengan harapan agar seluruh proses, mulai dari pengelolaan aset hingga pembangunan fasilitas, dapat dilakukan secara optimal untuk mendukung kelancaran pelayanan ibadah haji di masa mendatang.

(Sumber: Kemenag RI)