Babinsa Kodim 0716/Demak Dampingi Petani Tanam Padi dengan Alat Transplanter

DEMAK||jatenggayengnews.com – Anggota Posramil Kebonagung, Kodim 0716/Demak, Serma Nurkolis bersama empat personel lainnya mendampingi petani Desa Megonten, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak, dalam menanam bibit padi menggunakan alat mesin tanam transplanter pada Jumat (13/12/2024).

“Kami mendampingi Kelompok Tani Mudo Makaryo II untuk menanam padi di lahan seluas dua hektare milik Bapak Saikul Hadi. Proses ini menggunakan alat mesin tanam transplanter yang mempermudah pekerjaan petani,” ujar Serma Nurkolis.

Ia menjelaskan bahwa penggunaan alat mesin pertanian modern, mulai dari pengolahan lahan hingga penanaman, bertujuan mempercepat dan meningkatkan efisiensi kerja, sehingga lebih menguntungkan bagi petani.

BACA JUGA  Sampaikan Pesan Penting, Bupati Grobogan Hadiri Haul KHR Abdul Karim ke-36 dan KHR Ahmad Kholil Karim ke-10

Ketua Kelompok Tani Mudo Makaryo II, Sumanto, menyampaikan bahwa pendampingan Babinsa dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) telah mendorong petani untuk memanfaatkan teknologi mesin pertanian. “Setelah kami bandingkan dengan cara tradisional, alat mesin pertanian lebih efektif dan efisien,” ungkapnya.

BACA JUGA  Kepala BNPB Bahas Potensi Bencana Hidrometeorologi di Kemendagri

Menurut Sumanto, cara manual memakan waktu berhari-hari, sementara tenaga kerja tanam semakin sulit ditemukan. Dengan mesin bajak dan transplanter, pekerjaan dapat selesai lebih cepat dan hemat waktu, memberikan keuntungan bagi petani dalam menggarap lahan.

“Percepatan tanam ini merupakan langkah penting untuk mendukung kesejahteraan petani serta meningkatkan produktivitas pertanian,” tambahnya.

BACA JUGA  Asah Kemampuan Prajurit, Kodim 0716/Demak Gelar Latihan Menembak TW IV Tahun 2023

Komandan Posramil Kebonagung, Peltu Bayu Sumbowo, menekankan pentingnya optimalisasi alat mesin pertanian (alsintan) dalam mendukung percepatan tanam. Ia juga menginstruksikan Babinsa untuk terus membantu petani dalam penerapan teknologi pertanian.

“Penggunaan alsintan ini dapat menghemat biaya hingga 25 persen dan mempercepat pengolahan lahan. Hasil akhirnya adalah peningkatan produktivitas yang mendukung program ketahanan pangan nasional,” jelasnya.