Inspirasi Kehidupan: Polisi di Banjarnegara Wakafkan Tanah Demi Masa Depan Anak Desa

Banjarnegara||Jatenggayengnews,com – Kisah penuh inspirasi datang dari Aipda Agung Ristianto Saputro, seorang anggota Polri dari Polres Banjarnegara, yang dengan ketulusan hati mewakafkan tanah pribadinya demi membantu MI Ma’arif Nurul Fatah Petir di Kecamatan Purwanegara, dalam menyediakan fasilitas belajar yang lebih layak bagi siswa-siswinya.

Cerita ini dimulai pada tahun 2011, ketika Aipda Agung menikah dengan Winengkuh Dyah Rachmani, seorang bidan desa. “Setelah menikah, istri saya ditugaskan oleh Dinas Kesehatan menjadi bidan desa. Kami tinggal di PKD (Poli Klinik Desa) Desa Petir,” kenang Aipda Agung pada Jumat (24/1/2025).

Di desa tersebut, muncul keinginan Aipda Agung dan istrinya untuk memiliki tanah dan rumah pribadi. Setelah menemukan tanah yang dijual namun tidak memiliki dana, mereka memutuskan untuk menggadaikan emas pemberian pernikahan mereka. Dengan dana sebesar Rp 20 juta, pada 23 Januari 2013, Aipda Agung membeli tanah seluas 460 meter persegi di sebelah timur MI Ma’arif Nurul Fatah Petir seharga Rp 16 juta.

BACA JUGA  Polda Jateng Luncurkan Operasi Zebra Candi 2024: Fokus pada Pendekatan Humanis untuk Keselamatan

Awalnya, tanah tersebut direncanakan sebagai lokasi rumah keluarga. Namun, sebuah peristiwa menyentuh hati mengubah rencana tersebut. Ketika anak pertama mereka, Mahirra, mulai bersekolah di MI Ma’arif Nurul Fatah Petir, Aipda Agung sering melihat kondisi sekolah yang kurang layak. “Setiap kali mengantar anak, saya menyadari ada anak-anak yang terpaksa belajar di rumah kosong milik warga. Kondisinya memprihatinkan dan jauh dari layak untuk tempat belajar,” ungkap Aipda Agung.

BACA JUGA  Aktivitas Judi di Medan Diduga Dikelola Oknum TNI, Aparat Dinilai Lamban Menindak

Melihat hal tersebut, hati Aipda Agung tergerak. Pada 8 November 2018, ia memutuskan untuk mewakafkan tanah yang awalnya direncanakan untuk rumah keluarganya kepada pihak sekolah. Proses wakaf ini didokumentasikan dengan surat keterangan yang ditandatangani oleh berbagai pihak, termasuk Kepala MI Ma’arif Nurul Fatah Petir dan Sekretaris Desa.

“Meski awalnya tanah itu direncanakan untuk rumah keluarga, saya melihat ada manfaat yang jauh lebih besar jika tanah ini digunakan untuk pengembangan sekolah. Anak-anak bisa belajar di tempat yang lebih layak,” jelas Aipda Agung.

BACA JUGA  Sat Lantas Polres Grobogan Bersihkan Stiker dari Rambu Lalu Lintas

Keputusan ini merupakan bukti ketulusan Aipda Agung, seorang anggota Polri yang rela menunda keinginan pribadinya demi kemajuan pendidikan anak-anak Desa Petir. “Saya percaya, membantu pendidikan anak-anak adalah investasi terbaik untuk masa depan bangsa,” tambahnya.

Langkah kecil ini membawa dampak besar bagi anak-anak Desa Petir, memberi mereka kesempatan untuk belajar di lingkungan yang lebih baik dan mendukung. Kisah Aipda Agung adalah cerminan nyata bahwa kepedulian dan pengorbanan bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang.